nusakini.com--U.S. Treasury menyatakan dukungannya dalam upaya Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu) untuk meningkatkan kebijakan pajak, keberhasilan dan administrasi sistem pajak, meningkatkan lingkungan bagi usaha domestik dan asing, memperluas infrastruktur publik dan swasta, dan memperdalam pasar keuangan. 

Untuk membantu upaya ini, U.S. Treasury akan memperluas keterlibatan dengan Kemenkeu dalam 5 bidang. Pertama, dalam hal reformasi pajak, dimana U.S. Treasury akan berbagi praktik terbaik dan pembelajaran dari sistem pajak federal AS. Kedua, U.S. Treasury dan Kemenkeu akan bekerja sama untuk mendukung pengembangan dan regulasi sektor keuangan Indonesia. 

Ketiga, U.S. Treasury akan meluncurkan kerja sama mengenai bantuan teknis, pada musim gugur ini, untuk membantu memperkuat kapasitas kelembagaan Indonesia, untuk menganalisis dan memprioritaskan proyek KPBU dalam membangun infrastruktur yang berkualitas. Keempat, U.S. Treasury akan mulai menyediakan bantuan teknis tambahan, awal tahun depan, untuk mendukung perbendaharaan dan reformasi manajemen kas. 

Terakhir, the U.S. Treasury akan menyelenggarakan dialog kebijakan tentang ekonomi makro dan keuangan secara reguler, agar AS dan Indonesia dapat saling memahami kondisi makroekonomi dan keuangan masing-masing; mendukung tujuan bersama dari pertumbuhan ekonomi yang kuat, stabil, dan inklusif; dan mengkoordinasikan inisiatif bilateral dan multilateral tambahan. 

Sebagai informasi, poin-poin dukungan ini merupakan pernyataan bersama Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati dan U.S. Treasury Secretary Jacob J. Lew, pada rangkaian acara Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia di Washington, D.C . 

“AS dan Indonesia memiliki hubungan yang kuat berdasarkan prinsip bersama demokrasi, good governance, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusif. U.S. Treasury dan Kemenkeu berharap untuk memperkuat hubungan kita, dalam semangat Kemitraan Strategis ditempa oleh Presiden Obama dan Presiden Jokowi pada bulan Oktober 2015,” jelas Secretary Lew.(p/ab)